Klasifikasi Bahan Pakan Secara Internasional Lengkap


Klasifikasi Bahan Pakan Secara Internasional
Secara Internasional, bahan pakan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1.Hijauan Kering (HAY)
       Hijauan kering adalah rumput dan daun-daunan leguminosa yang sengaja dikeringkan agar dapat disimpan dalam waktu yang lama dan digunakan sebagai cadangan bahan pakan ternak pada musim kekurangan pakan. Kelas hijauan kering dan jerami mengikutsertakan semua hijauan dan jerami yang dipotong dan dirawat, dan produk lain dengan lebih dari 10 % serat kasar dan mengandung lebih dari 35 % dinding sel. Beberapa bahan pakan yang termasuk hijauan kering dan jerami adalah jerami amoniasi, jerami kacang tanah, klobot jagung dan kulit nanas.
Tabel 1. Klasifikasi Bahan Pakan Berdasarkan Kelas Internasional
No
Bahan Pakan
Kelas
Warna
Bentuk
Rasa
Bau
1
Kulit pisang
1
Kuning kehijauan
Lembaran
Hambar
Khas pisang
2
Jerami jagung
1
Coklat kekuningan
memanjang
Hambar
Khas jerami
3
Jerami sorgum
1
Coklat kekuningan
Memanjang
Hambar
Khas jerami
4
Hay rumput benggala
1
Coklat
Memanjang
Hambar
Khas
5
Pucuk tebu
1
Coklat
Memanjang
Hambar
Khas
6
hay rumput setaria
1
Coklat
Memanjang
Hambar
Khas
7
Jerami kacang tanah
1
Coklat
Pipih
Hambar
Khas
8
Harendong
1
Coklat
Pipih
Hambar
Khas
9
hay rumpu gajah
1
Coklat
Memanjang
Hambar
Khas
10
Jerami padi
1
Coklat
Memanjang
Hambar
Khas
11
Klobot jagung
1
Coklat
Remahan
Hambar
Apek
12
Kulit singkong
1
Coklat muda
Remahan
Pahit
Khas
13
Tepung kulit polong kacang hijau
1
Coklat muda
Serbuk
Hambar
Khas
14
Tepung bagase
1
Coklat muda
Remahan
Hambar
Khas
15
Kulit kopi
1
Coklat muda
Serbuk kasar
Hambar
Khas kopi
16
Kulit kacang tanah
1
Coklat muda
Remahan
Hambar
Kacang
17
Ampas kelapa
1
Coklat muda
Serbuk
Hambar
Tengik
18
kulit nanas
1
Hijau kekuningan
Remahan
Asam
Khas nanas
19
Tepung lidi daun sawit
1
Hitam
Serbuk
Hambar
Apek
20
Lumpu sawit solid
1
Hitam
Remahan
Pahit
Apek
21
Kulit kakao
1
Ungu coklat
Potongan
Pahit
Khas
22
Kulit polong hijau
1
Coklat hitam
Remahan
Hambar
Apek
23
Sera perasan sawit

1
Coklat tua
Serbuk
Pahit
Apek











2.Pastura dan Hijauan Segar.
Pastura dan hijauan segar merupakan bahan pakan dalam bentuk daun-daunan, dan kadang masih bercampur dengan ranting dan bunganya. Kadar airnya berkisar antara 70-80 % dan sisanya adalah bahan kering dan sangat baik untuk pertumbuhan dan perkembangan ternak. Daun nangka termasuk hijauan segar. Daun nangka baik untuk pakan ternak karena banyak kandunngan zat yanng bermanfaat bagi ternak.Gamal adalah tanaman yang berasal dari Amerika Latin. Daun gamal dapat digunakan sebagai pakan ternak, tanaman peneduh dan pembasmi alang-balang. menyatakan bahwa pohon gamal merupakan tumbuh-tumbuhan yang berukuran sedang atau berbentuk pohon kecil, batangnya bercabang-cabang dan tumbuh ranting serta daun. Tinggi pohon gamal dapat mencapai 25 m dan dapat dikembangkan dengan stek atau biji.
Ternak kambing dan domba umumnya menyukai gamal, tetapi pada musim kemarau hampir semua ternak herbivora menyukainya. Beberapa spesies gamal yang terkenal adalah Glirigedea maculata. Tetapi semua spesies memiliki bau yang khas dan daun gamal memiliki rasa pahit bila dimakan, daun gamal tidak selalu diberikan dalam bentuk segar tetapi juga dapat dilayukan terlebih dahulu sebelum diberikan kepada ternak. Pohon turi banyak ditemukan di pulau Jawa. Pohon ini ada dua macam yaitu yang berbunga putih dan yang berbunga merah. Susunan zat-zat makanan daun turi yang berbunga putih adalah 40,62 % protein, 5,66 % lemak, 33,38 % BETN, 10,67 % serat kasar dan 11,20 % abu. Tetapi, kedua macam daun turi tersebut memiliki bau khas yang sama yaitu khas daun turi, keduanya juga memiliki bentuk daun yang hampir sama yaitu helaian serta agak kaku dan memiliki ras pahit apabila dimakan. Daun turi juga digunakan oleh manusia sebagai salah satu bahan pangan hijauan yang memiliki nilai gizi tinggi.
No
Bahan Pakan
Kelas
Warna
Bentuk
Rasa
Bau
1
Tanaman sorgum
2
Hijau
Menjulang keatas
Sepet
Tidak berbau
2
Tanaman jagung
2
Hijau
Menjulang keatas
Sepet
Tidak berbau
3
Daun angsana
2
Hijau tua
Pipih memanjang
Sepet
Khas angsana
4
Ketela pohon
2
Hijau tua
Menjari
Sepet
Khas ketela pohon
5
Rumput lapangan
2
Hijau
Memanjang
Sepet
Tidak berbau
6
Legum siratro
2
Hijau
Pipih oval
Sepet
Kkhas legume
7
Daun nangka
2
Hijau tua
Pipih lebar
Sepet
Khas daun nangka
8
Rumput setaria
2
Hijau
Memanjang
Sepet
Khas rumput
9
NN star grass
2
Hijau
Menjulang keatas
Sepet asam
Khas rumputt
10
Brachia brisanantha
2
Hijau tua
Memanjang
Sepet pahit
Khas rumput
11
Rumput gajah
2
Hijau
Menjalar
Sepet
Khas rumput
12
Centro
2
Hijau
Memanjang
Sepet pahit
Khas rumput
13
Rumpu gajah afrika 2
2
Hijau
Memanjang
Sepet
Khas rumput
14
Rumput benggala
2
Hijau
Memanjang
Sepet
Khas rumput
15
Rumput mexico
2
Hijau tua
Lebar memanjang
Sepet
Khas rumput
16
Rumput gajah
2
Hijau tua
Memanjang
Sepet
Khas rumput
17
Rumpu raja
2
Hijau tua
Lebar memanjang
Sepet
Khas rumput
18
Daun waru
2
Hijau
Pipih
Pahit
Khas daun
19
Daun petai cina
2
Hijau
Pipih kecil
Pahit
Khas daun
20
Daun gamal
2
Hijau
Pipih oval
Sepet pahit
Khas legume











3. Silase.


Silase merupakan hijauan segar yang disimpan dalam silo dengan tujuan diberikan kepada ternak pada waktu sulit didapatkan atau pada musim paceklik. Kelas ini menyebutkan hijauan. Kelas ini menyebutkan silase hijauan (jagung, alfafa, rumput dan sebagainya). Tetapi tidak silase ikan, biji-bijian dan umbi-umbian. Tujuan pembuatan silase antara lain sebagai bahan pakan pada musim paceklik, untuk menampung dan memanfaatkan kelebihan produk hijauan dan mendayagunakan sisa hasil pertanian dan hasil ikutan pertanian. Silase memiliki bentuk kasar, warna hijau dan agak asam karena proses fermentatif. Silase hijauan pakan merupakan bahan pakan yang berasal dari hijauan yang telah mengalami proses fermentasi di dalam silo anaerob, dan mengandung bahan kering 30-35 %. Silase hijauan pakan memiliki warna hijau tetapi seperti aslinya dan bentuk tidak berubah. Silase hijauan pakan memiliki bentuk kasar dan berbau wangi asam. Hal ini disebabkan karena pengaruh bahan yang digunakan untuk memfermentasi hijauan ini.
4.Sumber Energi.

         Bahan makanan sumber energi pada umumnya merupakan bahan pakan yang mempunyai kadar protein sekitar 12 % dimana 75-80 % dapat dicerna. Penyusun utama bahan makanan sumber energi adalah karbohidrat, yang masih utuh berupa biji biasanya ¾ bagian merupakan pati yang daya cernanya sekitar 95 % serta mempunyai kadar serat kasar yang bervariasi yang dapat mempengaruhi daya cerna. Termasuk kelompok ini adalah bahan-bahan dengan serat kasar kurang dari 18 % atau dinding sel kurang dari 35 %.
Nasi aking merupakan bahan pakan sumber energi. Penyusun utamanya adalah karbohidrat. Selain itu, nasi aking juga mengandung protein yang baik untuk tubuh ternak. Nasi aking biasanya digunakan sebagai pakan ternak unggas terutama bebek atau itik.
No
Bahan Pakan
Kelas
Warn
Bentuk
Rasa
Bau
1
Sorgum
4
Putih kusam
Butiran
Hambar
Apek
2
Onggok
4
Coklat muda
Ramahan
Hambar
Khas
3
DDGS
4
Coklat
Serbuk kasar
Hambar
Apek
4
Jagung giling
4
Kuning
Serbuk kasar
Hambar
Apek
5
Nasi aking
4
Putih kusam
Remahan
Hambar
Khas
6
Dedak kasar
4
Coklat
Serbuk kasar
Hambar
Khas
7
Bungkil kelapa sawit
4
Coklat tua
Serbuk kasar
Hambar
Khas
8
Serbuk gergaji
4
Coklat
Serbuk kasar
Hambar
Khas
9
Jagung kuning
4
Kuning
Butiran
Hambar
Apek
10
Bonggol jagung
4
Putih kusam
Lonjong
Hambar
Apek
11
Biji gandum
4
Coklat
Remhan
Hambar
Apek
12
Tumpi
4
Coklat
Remahan
Hambar
Apek
13
Ketela rambat
4
Merah muda
Lonjong
Manis
Khas
14
Rape sheep
4
Coklat tua

Remahan
Pahit
Khas
15
Juwawut
4
Oreng
Butiran
Hambar
Apek
16
Biji bunga matahari
4
Hitam putih
Lonjong
Hambar
Apek
17
Molases
4
Hitam
Cair kental
Manis
Khas
18
Pollar-pellet
4
Abu-abu
Butiran
Hambar
Amis
19
Ketela pohon
4
Coklat
Lonjong
Manis
Khas
20
Tepung rumput laut
4
Putih kusam
Serbuk kasar
Asin
Khas
21
Dedak halus
4
Coklat
Serbuk
Hambar
Khas
5. Sumber Protein.
 
Bahan pakan sumber protein terdiri dari dua sumber yaitu protein yang berasal dari sumber hewani dan yang berasal dari sumber nabati. Sumber protein nabati terutama dari jenis kacang-kacangan dan dari jenis leguminosa. Sumber protein hewani diantaranya adalah BR 1, BR 5 dan pellet. Ampas kecap termasuk sumber protein nabati karena bahan bakunya adalah biji kedelai. Ampas kecap mengandung protein 24,9 %, 24,3 % lemak, 0,39 % kalsium dan 0,33 fosfor. Ampas kecap bisa diberikan secara langsung (tanpa diproses lagi) sebagai pakan ternak dengan jumlah 20 % dari ransum.
Makanan ini bentuknya seperti butiran. Bentuk makan ini pun memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya adalah merangsang selera makan, sebab ayam tertarik kepada makanan yang berbentuk butiran. Sedangkan tiap pellet memiliki kandungan gizi yang sama. Makanan pelet tak mudah melekat pada tempat makan dan paruh, sehingga tak ada makanan yang tercecer. Selain itu, ayam juga tidak memilih-milih makanan. Kekurangannya yaitu harganya relatif mahal. Kemungkinan terjadi kerusakan beberapa zat makanan tertentu sewaktu terjadi proses pembuatan. Ayam juga akan lebih banyak minum.
No
Bahan Pakan
Kelas
Warna
Bentuk
Rasa
Bau
1
Tepung bulu
5
Kuning kecoklatan
Kuning  kecoklatan
Asin
Khas
2
Kacang hijau
5
Hijau
Butiran
Hambar
Tidak berbau
3
Tepung ikan
5
Coklat tua
Serbuk kasar
Pahit
Amis
4
Bungkil biji jarak
5
Coklat kehijauan
Serbuk
Hambar
Apek
5
Bungkil biji kapuk
5
Coklat
Serbuk
Hambar
Khas
6
Tepung ampas kecap
5
Coklat
Serbuk kasar
Asin
Khas
7
Tepung daun singkong
5
Hijau
Serbuk
Pahit
Khas
8
Bungkil kedelai
5
Coklat
Serbuk kasar
Asin
Khas
9
Tepung sentro
5
Hijau
Serbuk
Hambar
Khas
10
Meat bone
5
Coklat
Serbuk kasar
Asin
Apek
11
Biji lamtoro
5
Coklat
Butiran
Hambar
Apek
12
Poultry meat meal
5
Coklat
Serbuk
Hambar
Apek











6.Sumber Mineral.
Mineral merupakan komponen dari pesenyawaan organik jaringan tubuh dan persenyawaan kimiawi lainnya yang berperan dalam proses metabolisme. Kebutuhannya sangat sedikit tetapi sangat vital, teutama pada proses tumbuh dan bereproduksi penyusunnya yaitu kalsium dan fosfor. Apabila ternak kekurangan bahan pakan yang mengandung mineral maka dapat menyebabkan pertumbuhannya lambat. Salah satu sumber kalsium dan fosfor yang sering digunakan di Indonesia pada tahun 1960-1970 adalah tepung kerang yang sampai saat ini masih digunakan oleh penyusun ransum. Tepung kerang digunakan sebagai sumber kalsium yang penting untuk unggas pedaging dan unggas yang sedang bertelur dengan kadar kalsium yang cukup besar yaitu 38 % dan kandungan nutrien lainnya yaitu 1,2 % BETN, 46,7 % PK, dan 86 % BK. Kulit kerang diperlukan lebih banyak dalam ransum untuk ayam petelur yang bereproduksi tinggi sehingga dapat menahan telur dalam saluran telur dalam waktu yang relatif singkat. Tepung kulit kerang memiliki warna hitam keabuan, berbau amis karena termasuk dalam hewan laut dan memiliki rasa asin.
No
Bahan Pakan
Kelas
Warna
Bentuk
Rasa
Bau
1
Tepung grit
6
Putih
Bubuk kasar
Hambar
Khasa batu
2
Tepung cangkang kerang
6
Abu-abu
Remahan
Hambar
Amis
3
Grit kasar
6
Putih kusam
Remahan
Hambar
Khas batu
4
Cangkang telur
6
Coklat
Remahan
Hambar
Amis telur
5
NaCl
6
putih kusam
Batangan
Asin
Khas garam
6
Tepung tulang
6
Putih
Serbuk
Hambar
Amis
7
Mineral
+ B12
6
Putih
Serbuk
Hambar
Tidak berbau
7. Sumber Vitamin.
Vitamin adalah senyawa organik, biasanya tidak disintesis oleh jaringan tubuh dan diperlukan dalam jumlah sedikit. Vitamin ini digunakan sebagai koenzim atau regulator metabolisme. Vitamin digolongkan menjadi dua yaitu vitamin yang larut dalam lemak dan vitamin yang larut dalam air. Vitamin A, D, E, K adalah vitamin yang larut dalam lemak. Sedangkan vitamin yang larut dalam air adalah tiamin, ribofialin, asam nukleat, folasin, boitin dan asam pentotenat. Sedangkan vitamin C tidak dapat disintesis oleh tubuh jadi sangat diperlukan dalam ransum. Vitachick merupakan preparat sintesis yang mengandung vitamin C yang berbentuk serbuk atau tepung dan berwarna kuning keorangean. Vitachick terdapat komposisi vitamin dan zat-zat tambahan lain yang diperlukan oleh ternak khususnya unggas. Proses metabolisme vitachick dibutuhkan tetapi dalam ransum zat ini tidak digunakan pada kebanyakan hewan ternak. Vitachick memiliki bau yang khas obat karena berasal dari bahan-bahan kimia sehingga memiliki rasa pahit bila dimakan. Meskipun pahit, tetapi vitachick dibutuhkan oleh ternak untuk pertumbuhan dari perkembangan ternak dan diberikan sesuai dengan dosis.
No
Bahan Pakan
Kelas
Warna
Bentuk
Rasa
Bau
1
Kulit wortel
7
Oreng
Lonjong
Manis
Khas wortel
2
Vitamin E
7
Coklat muda
Oval
Manis
Bau kopi
3
Vitamin A
7
Kuning
Bulat
Manis
Tidak berbau
4
Neobro
7
Coklat muda
Serbuk
Pahit
Bau khas
4
Vitachick
7
Kuning
Serbuk
Pahit
Bau khas
8. Zat Aditif.

         Berdasarkan komposisinya, aditif pakan (fedd suplement) dibagi menjadi tiga, yaitu feed suplement yang mengandung multivitamin dan mineral, feed suplement yang mengandung komposisi multivitamin dan antibiotik, dan feed suplement yang mengandung komposisi multivitamin, mineral, dan antibiotik. Aditif pakan meliputi bahan pewarna, antibiotik, hormon pengharum, obat-obatan dan air.
Tabel 1. Klasifikasi Bahan Pakan Berdasarkan Kelas Internasional
No
Bahan Pakan
Kelas
Warna
Bentuk
Rasa
Bau
1
Vitachick
7
Kuning
Serbuk
Pahit
Bau khas
2
Daun katuk
8
Hijau
Pipih lonjong
Sepet
Khas dau katuk
3
Temulawak
8
Kuning kecoklatan
Remahan
Pahit
Khas rempah
4
Jeruk nipis
8
Hijau
Bulat
Asam
Khas rempah
5
Laos
8
Coklat
Tidak teratur
Pedas
Khas rempah
6
Tepung bangle
8
Kuning keemasan
Serbuk kasar
Hambar
Khas rempah
7
Ampas jamu gendong
8
Coklat
Serabut
Hambar
Khas rempah
8
Kunyit
8
Oreng
Tidak teratur
Pahit sedikit pedas
Khas rempah
9
Jahe
8
Coklat kekuningan
Tidak teratur
Pedas
Khas rempah

attention ! familiarize comments before copy and paste!!!
-감사합니다-
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 University Terbaik di Korea Selatan

KARYA ILMIAH "KEGUNAAN ANTIBIOTIK PADA HEWAN TERNAK"